MENGGERAKAN MITIGASI BENCANA BERBASIS MASYARAKAT: BELAJAR DARI PRAKSIS PROGRAM CSR KAMPUNG SAFETY
Abstract
Sejak abad ketujuh belas perdebatan mengenai bencana bukan sebagai fenomena alamiah melainkan non-alamiah telah bergulir hingga saat ini. Pandangan tersebut sangat berpengaruh secara literal dan praksis dalam penanganan bencana dan penanganan rekonstruksi pasca-bencana. Dengan menempatkan pandangan yang sama di mana bencana diartikan sebagai fenomena non-alamiah, studi kasus ini menyoroti pembelajaran berharga dari praksis mitigasi bencana yang dilakukan oleh Kelompok Siaga Bencana dalam Program Kampung Safety di Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara. Program tersebut diimplementasikan oleh warga Tugu Selatan bersama dengan mitra utama yakni PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Jakarta. Hasil dari studi kasus ini menunjukkan, pertama, warga Tugu Selatan telah memiliki pandangan bahwa serangkaian bencana seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, hingga krisis pangan bukan semata fenomena alamiah. Sebab, serangkaian bencana tersebut selain kedatangannya sering diperparah oleh campur tangan manusia, namun juga bencana tersebut berdampak langsung pada kehidupan manusia. Kedua, untuk mengurai persoalan bencana tersebut masyarakat Tugu Selatan secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kesiapsiagaan bencana dalam payung program Kampung Safety. Ketiga, berbagai kegiatan dalam program tersebut seperti pelatihan dan simulasi bencana, Warung Siap Siaga, Dapur Darurat, serta vertical urban farming yang berkaitan satu sama lain tersebut mencerminkan penanganan bencana yang lebih demokratis dan bottom-up. Selain berbagai kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat dapat mengelola lingkungannya, namun juga proses implementasi kegiatan tersebut mencirikan penanganan bencana dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri.