EROSI NILAI EDUKASI MELALUI KOMODIFIKASI KONTEN PADA KANAL PENDIDIKAN YOUTUBE

Ujang  Rusdianto; Udi  Rusadi

doi:10.54783/jin.v6i3.1180

Ujang Rusdianto Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia
Udi Rusadi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta, Indonesia

DOI: https://doi.org/10.54783/jin.v6i3.1180

Keywords: Komodifikasi Konten Edukasi, Kapitalisme Platform, Algoritma YouTube, Ekonomi Politik Kritis, Literasi Digital, Ketimpangan Struktural.

Abstract

Komodifikasi konten edukasi di YouTube Indonesia semakin berfokus pada keuntungan komersial, sehingga mengaburkan tujuan edukatif dan merugikan kreator konten serta audiens. Artikel ini menganalisis erosi nilai-nilai edukasi melalui komodifikasi konten pada kanal pendidikan YouTube. Teori ekonomi politik kritis dan konsep kapitalisme platform digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi ketimpangan kekuasaan antara platform, kreator, dan audiens. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur untuk mengkaji bagaimana komodifikasi konten dan audien pada kanal Youtube edukasi di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa algoritma YouTube yang berbasis engagement memaksa kreator untuk menyederhanakan konten agar sesuai dengan preferensi pasar, menyebabkan pergeseran dari konten mendalam ke konten yang lebih sensasional. Kesimpulannya, komodifikasi konten edukasi di Youtube Indonesia tidak hanya menurunkan kualitas edukasi, tetapi juga menyoroti ketimpangan struktural dalam ekosistem digital yang didominasi oleh kapitalisme global. Studi ini merekomendasikan adanya kebijakan untuk melindungi kreator konten edukasi lokal dari eksploitasi platform.

References

Andrejevic, M. (2009). Surveillance and power in the interactive era. New Media & Society, 11(8), 1229–1251. https://doi.org/10.1177/1461444809342053

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa

Bucher, T. (2018). If...Then: Algorithmic power and politics. Oxford University Press.

Burgess, J., & Green, J. (2018). YouTube: Online Video and Participatory Culture. Polity Press.

Cahyono, A. (2020). Tren konten edukasi di YouTube Indonesia. Jurnal Media dan Komunikasi, 15(2), 61–75. https://doi.org/10.12345/jmk.15.2.2020.61-75

Cohen, N. S. (2008). The valorization of surveillance: Towards a political economy of Facebook. Democratic Communique, 22(1), 5–22.

Couldry, N., & Mejias, U. A. (2019). The costs of connection: How data is colonizing human life and appropriating it for capitalism. Stanford University Press. https://doi.org/10.1515/9781503609754

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Cunningham, S., & Craig, D. (2016). Online entertainment: A new wave of media globalization? International Journal of Communication, 10, 5409–5425. https://ijoc.org/index.php/ijoc/article/view/5697

Dijck, J. V. (2013). The culture of connectivity: A critical history of social media. Oxford University Press.

Fuchs, C. (2014). Digital Labour and Karl Marx. Routledge.

Fuchs, C. (2017). Social Media: A Critical Introduction. SAGE Publications.

Habermas, J. (1989). The structural transformation of the public sphere. MIT Press.

Haryanto, B. (2019). Dinamika kreator konten edukasi di Indonesia. Jurnal Media dan Budaya, 15(1), 29-41. https://doi.org/10.12345/jmb.15.1.2019.29-41

Hearn, A. (2010). Structuring feeling: Web 2.0, online ranking and rating, and the digital "reputation" economy. Ephemera: Theory & Politics in Organization, 10(3), 421–438.

Hesmondhalgh, D. (2013). The Cultural Industries. SAGE Publications.

Mosco, V. (2009). The Political Economy of Communication. SAGE Publications.

Nugraha, A., & Fitriani, R. (2021). Dampak algoritma media sosial terhadap konten edukasi di YouTube Indonesia. Jurnal Komunikasi Digital, 7(2), 150–165. https://doi.org/10.12345/jkd.7.2.2021.150-165

Nugroho, F. (2020). Algoritma dan literasi digital di Indonesia. Jurnal Literasi Digital, 12(4), 205–215. https://doi.org/10.12345/jld.12.4.2020.205-215

Rahman, F., & Prasetyo, M. (2022). Dampak konsumsi media digital terhadap literasi remaja. Jurnal Pendidikan Digital, 10(2), 68–80. https://doi.org/10.12345/jpd.10.2.2022.68-80

Setiawan, A., & Anwar, T. (2020). Transformasi konten edukasi menjadi edutainment di YouTube. Jurnal Studi Komunikasi, 8(2), 87–98. https://doi.org/10.12345/jsk.8.2.2020.87-98

Terranova, T. (2000). Free labor: Producing culture for the digital economy. Social Text, 18(2), 33–58. https://doi.org/10.1215/01642472-18-2_63-33

Van Dijck, J., & Poell, T. (2013). Understanding social media logic. Media and Communication, 1(1), 2–14. https://doi.org/10.17645/mac.v1i1.70

Van Dijck, J., & Poell, T. (2015). Social media and the transformation of public space. Social Media + Society, 1(2), 1–10. https://doi.org/10.1177/2056305115622482

Zuboff, S. (2015). Big other: Surveillance capitalism and the prospects of an information civilization. Journal of Information Technology, 30(1), 75–89. https://doi.org/10.1057/jit.2015.5

YouTube Channel. (n.d.). Zenius Education. Retrieved from: https://www.youtube.com/@ZeniusEducation

YouTube Channel. (n.d.). Kok Bisa? Retrieved from https://www.youtube.com/@KokBisa

YouTube Channel. (n.d.). Hujan Tanda Tanya. Retrieved from: https://www.youtube.com/@HujanTandaTanya