PRAKTIK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL MAWAH PADA SISTEM PENGGEMUKAN SAPI PADA KELOMPOK PETERNAK BINAAN PT. PHE NSO

Abstract

Konsumsi daging merah di Provinsi Aceh termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia. Akan tetapi kondisi tersebut tidak didukung dengan kondisi peternakan sapi yang masih dikelola secara tradisional. Program penggemukan dan pengembangbiakan sapi merupakan salah satu upaya strategi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di wilayah pedesaan, tidak terkecuali di Provinsi Aceh. Di sisi lain, masyarakat Aceh juga memiliki pengetahuan dan praktik lokal ‘MAWAH’ yang dapat digunakan sebagai salah satu sistem untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi di bidang peternakan. Mawah merupakan praktik tradisional yang melibatkan kerja sama antara pemilik modal dan peternak lokal, dan memungkinkan distribusi keuntungan yang adil dan berkelanjutan. PT Pertamina Hulu Energi (PHE)-NSO memadukan kedua hal tersebut dan meramunya menjadi program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) Perusahaan bernama SAPIKU. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan dan kondisi Program SAPIKU. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan kajian literatur. Analisa data kualitatif dengan mengidentifikasi pola, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi aktif masyarakat, pemerintah desa, hingga perusahaan menjadi faktor kunci keberhasilan program.