HUBUNGAN PENDIDIKAN SEKS DALAM KELUARGA, RELIGIUSITAS, KELEKATAN KELUARGA DAN SIKAP TERHADAP SEKS BEBAS SISWA SMA DI BANGKA BELITUNG

  • Muhamad Edy Waluyo IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Indonesia
  • Rahmat Ilyas IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Indonesia
  • Darmiko Suhendra IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Indonesia
Keywords: Pendidikan Seks, Religiusitas, Kelekatan Keluarga, Sikap, Seks Bebas.

Abstract

Pendidikan seks dalam keluarga, masih dianggap sebagai suatu yang terlalu dini untuk dilakukan. Orang tua sering khawatir apa yang disampaikan kepada anaknya tentang seks kemudian berpengaruh negatif pada perkembangan psikologis anak. Namun kekhawatiran tersebut justru membuat anak merasa penasaran untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang dapat diakses dengan bebas baik melalui internet, video CD, majalah-majalah yang berkonten pornografi. pentingnya pendidikan seks dalam keluarga untuk menumbuhkan sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dan membimbing anak dan remaja ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pendidikan Seks dalam Keluarga, Religiusitas, Kelekatan Keluarga dan Sikap Terhadap Seks Bebas Siswa SMA di Bangka Belitung. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif deskriftif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 398 siswa SMA se Bangka Belitung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan seks dalam keluarga terhadap sikap terhadap seks bebas berdasarkan hasil perhitungan nilai signifikan yaitu sebesar 0,000 < 0,05, religiusitas berpengaruh terhadap sikap seks bebas, dilihat dari hasil uji diperoleh nilai signifikan yaitu sebesar 0,000 < 0,099 dan kelekatan dalam keluarga berpengaruh terhadap sikap terhadap seks bebas dilihat dari nilai signifikan yaitu sebesar 0,000 < 0,000. Besarnya pengaruh pendidikan seks dalam keluarga, religiusitas dan kelekatan dalam keluarga terhadap sikap terhadap seks bebas adalah sebesar 17,8 %. Sedangkan yang lebih dominan yaitu sebesar 82,8 % dipengaruhi oleh faktor lain.

References

Andisti, M. A., & Ritandiyono, R. (2011). Religiusitas dan Perilaku Seks Bebas pada Dewasa Awal. Jurnal psikologi, 1(2).

Ajzen, I., & Fishbein, M. (2005). The Influence of Attitudes on Behavior. Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Anggara, W. Y., Mahmudi, I., & Triningtyas, D. A. (2016). Pengaruh Religiusitas dan Interaksi Sosial Terhadap Perilaku Seks Bebas Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonoasri Kabupaten Madiun. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 6(1), 26-40.

Banun, F. O., & Setyorogo, S. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa semester V STIKes X Jakarta Timur 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 12-19.

Berger, P. L. (1990). The Sacred Canopy: Elements of a Sociological Theory of Religion. New York: Anchor Books.

Bowlby, J., Ainsworth, M., & Bretherton, I. (1992). The origins of attachment theory. Developmental Psychology, 28(5), 759-775.

BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2017). Statistik Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2017. Pangkal Pinang: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Bretherton, I. (2013). The origins of attachment theory: John Bowlby and Mary Ainsworth. In Attachment theory (pp. 45-84). Routledge.

Cassidy, J. (2001). Truth, lies, and intimacy: An attachment perspective. Attachment & human development, 3(2), 121-155.

Cornwall, M., Albrecht, S. L., Cunningham, P. H., & Pitcher, B. L. (1986). The dimensions of religiosity: A conceptual model with an empirical test. Review of religious research, 226-244.

Faulkner, J. E., & De Jong, G. F. (1966). Religiosity in 5-D: An empirical analysis. Social forces, 45(2), 246-254.

Glock, C. Y., & Stark, R. (1965). Religion and society in tension. Chicago: Rand McNally.

Granqvist, P. (2010). Religion as attachment: The Godin award lecture. Archive for the Psychology of Religion, 32(1), 5-24.

Handayani, M. (2017). Pencegahan kasus kekerasan seksual pada anak melalui prevention of sexual violence cases in children through interpersonal communication. Jurnal Ilmiah Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non-Formal, 12(1), 67-80.

Jatmika, D. (2017). Pengembangan alat ukur kesiapan pendidikan seksual pada anak-anak usia 11-14 tahun. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 266-274.

Mahmudah, U., Cahyati, W. H., & Wahyuningsih, A. S. (2013). Jurnal Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 113-20.

Marjan, A. (2010). At-Tarbiyah al-Jinsiyah Lil Athfal Haqqun Lahum Wajibun ‘Alaina. Saudi: Khalifa Award for Education.

Narbuko, C., & Achmadi, A. (1999). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Pearce, L. D., Hayward, G. M., & Pearlman, J. A. (2017). Measuring five dimensions of religiosity across adolescence. Review of religious research, 59(3), 367-393.

Purwaningsih, W. (2012). Hubungan pengetahuan dan peran keluarga dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja anak jalanan di Kota Surakarta. Gaster, 9(1), 22-29.

Puspitadesi, D. I., Yuliadi, I., & Nugroho, A. A. (2013). Hubungan antara figur kelekatan orangtua dan kontrol diri dengan perilaku seksual remaja SMA Negeri 11 Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 1(4).

Safita, R. (2013). Peranan orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Jurnal Edu-Bio, 4(3), 32-40.

‘Ulwan, A. N. (1992). Tarbiyatul Awlad fi al-Islam. Kairo: Dar as-Salam.

Wach, J. (1962). Sociology of Religion. Chicago: The University of Chicago Press.

Published
2024-12-30
How to Cite
Waluyo, M. E., Ilyas, R., & Suhendra, D. (2024). HUBUNGAN PENDIDIKAN SEKS DALAM KELUARGA, RELIGIUSITAS, KELEKATAN KELUARGA DAN SIKAP TERHADAP SEKS BEBAS SISWA SMA DI BANGKA BELITUNG. PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan Dan Politik, 7(3), 1-7. https://doi.org/10.54783/japp.v7i3.1210